Selasa, 26 Januari 2016

Masyarakat Desa Gunung Sereng yang "Agamis"


   Foto By: Sandy Wahyu Jatmiko/KKN29/UTM 
   Foto By: Sandy Wahyu Jatmiko/KKN29/UTM 














Adanya Pondok Pesantren dan berbagai lembaga pendidikan Islam di desa Gunung Sereng memberikan dampak positif terhadap keberagamanaan masyarakat setempat yang secara keseluruhan berbagama islam. Pesantren bukan hanya sebagai pusat pendidikan, namun juga berfungsi mengawal masyarakat dalam hal keberagamaan. Kiai, sebagai pimpinan Pondok Pesantren mengadakan berbagi kegiatan keagamaan.


   Foto By: Sandy Wahyu Jatmiko/KKN29/UTM 
    Mengingat mayoritas penduduk setempat merupakan anggota dari organisasi sosial-kegamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama’ yang secara historis dibentuk untuk mempertahankan tradisi, maka kegiatan keagamaan masyarakat desa Gunung Sereng erat dengan nuansa Nahdlatul Ulama’, seperti yasinan, tahlilan, ziaroh kubur dan shalawatan. Berdasarkan data monografi desa Gunung Sereng, terdapat 5 kelompok yasinan dan tahlilan, 5 kelompok selawatan di desa Gunung Sereng. Kegiatan tersebut biasanya dilaksanakan di musholla atau masjid. Maka untuk menunjang kegiatan-kegiatan keagamaan di desa Gunung Sereng, didirikan 4 buah masjid dan 22 buah musholla.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar